SEJARAH VESPA



Jacob Oswald Hoffmann adalah pemilik pabrik sepeda di Lintorf, sebuah kota yang

terletak di Utara Dusseldorf. Dia membangun sendiri pabrik tersebut dengan membeli

sebidang tanah yang diatasnya telah berdiri beberapa gedung bekas pabrik setelah

berakhirnya perang. Suatu ketika pada awal 1949 ia mendapati beberapa foto vespa hasil

jepretan wartawan berada diatas meja kerjanya. Dari sini ada perbedaan yang fundamental,

kemudian Hoffman mencari tahu lebih banyak informasi mengenai objek foto Vespa tersebut

Kesempatan datang saat di Frankfurt Show, dimana Hoffmann dan Vespa bertemu langsung untuk pertama kalinya. Dari sana kemudian Hoffmann berkeinginan membangun pabrik

Vespa di Lintorf. Ia kemudian mengajukan kepada Piaggio untuk diberikan lisensi

membangun Vespa bagi pasar German.

Piaggio sangat mendukung permintaan Hoffmann tersebut. Mereka kemudian melihat secara

langsung kemungkinan akan pasar Vespa di German dan mendapatkan bahwa Vespa dapat

diterima oleh pasar German. Langkah berikutnya adalah mereka mengadakan pendekatan

kepada beberapa importir, akan tetapi para importir tersebut tidak ada yang berminat.

Penundaan ini diminimalisir dengan mempercepat penandatanganan kesepakatan kerjasama

diantara keduanya, dan mulailah Hoffmann sebagai pemilik lisensi utama atas produk Vespa

untuk seluruh German Barat dan juga sebagian pasar Vespa di bagian Utara negara tersebut

dan berhak atas export ke Belanda, Belgia serta Denmark. Pertanggung jawaban penjualan

untuk wilayah bagian Selatan negara tersebut ditangani oleh Vespa Marketing GmbH di

Frankfurt.

Vespa ternyata cepat populer di German, media massa mengangkatnya sebagai produk yang

inovatif dan stylis serta memuji Piaggio atas ciptaanya berupa kendaraan transportasi roda

dua yang sangat menarik. Tahun 1953, pabrik Hoffmann telah memproduksi lebih dari 400

unit Vespa setiap minggunya. Akan tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya angka produksi

menurun hingga setengahnya. Dalam kondisi perekonomian German yang tidak

menguntungkan tersebut, Hoffmann percaya akan jalan keluarnya yaitu tetap pada jalur

kompetisi dan ia menciptakan Vespa dengan performa yang lebih bagus.

Kemudian ia menciptakan Vespa dengan sebutan model Konigin yang terlihat gagah dengan

ditambahkan sentuhan chromm serta lampu depan dan lain sebagainya. Biaya pengembangan

Konigin ternyata sangat mahal, dan membahayakan kondisi keuangan Hoffmann. Pembuatan

scooter jenis baru lainnya juga menjadikan kerjasama antara Hoffmann dengan Piaggio

terputus, memasuki awal tahun 1955 kongsi keduanya bubar.

Piaggio kemudian menjalin hubungan dengan Messerschmitt Co., yang kemudian

mengeluarkan produksi Vespa pertama di tahun 1955. Mereka mengeluarkan dua model yait

150 Touren dan GS yang diklaim lebih dahsyat. Mereka juga menyediakan purna jual dan

service serta spare part bagi Vespa produksi Hoffmann. Kerjasama ini berlanjut hingga akhir

tahun 1957.

Setelah itu berdirilah Vespa GmbH Augsburg, perusahaan patungan antara Piaggio dan

Martial Fane Organisation, kongsi ini kemudian juga menyediakan beberapa bagian bagi

Vespa Messerschmitt. Kedua model yang dibuat saat kongsian dengan Messerschmitt (150

Touren dan GS) kemudian dikembangkan dengan beberapa modifikasi. Selain itu Vespa

GmbH Augsburg juga melahirkan Vespa 125 cc yang pertama kali diperkenalkan dalam

tahun 1958. Produksi berlanjut hingga tahun 1963, yang merupakan saat puncak perubahan

scooter dan produksinya yang sudah tidak terlalu banyak. Pada kelanjutannya German

kemudian mengimpor Vespa langsung dari Italy.

Dari uraian tersebut di atas dimanakah saudara kandung Vespa Congo kita sebenarnya? Ada

beberapa hal yang patut diperhatikan disini yaitu, pertama dari sisi tahun kerjasama antara

Piaggio dengan beberapa perusahaan di German dan kedua dari sisi tahun serta nomor

produksi yang menyertai Vespa Congo itu sendiri. Dari penulusuran penulis terhadap

beberapa Vespa Congo yang ada berdasarkan tahun keluaran dalam BPKB adalah tahun 195

hingga 1963, hal ini sangat sinkron apabila dikaitkan dengan selesainya tugas Pasukan

Garuda Indonesia saat menjadi pasukan penjaga perdamaian di Congo. Untuk kurun waktu

tersebut maka kerjasama antara Piaggio dengan Hoffmann tidak masuk hitungan. Hal ini

disebabkan kongsian keduanya bubar di tahun 1955 dan produk dari kerjasama itupun

berbentuk Vespa dengan model stang sepeda dan menggunakan Fender Light. Kerjasama

kedua Piaggio di German bersama Messerschmitt. Dari kerjasama inilah keluar produk Vesp

GS yang sering disebut di Indonesia GS versi German dan 150 Touren yang merupakan cikal

bakal Vespa Congo kita, akan tetapi kongsian itupun tidak bertahan lama karena di tahun

1957. mereka bubar. Namun pengembangan GS dan 150 Touren terus berlanjut, saat Piaggio

kerjasama dengan Martial Fane Organization dengan mendirikan Vespa GmbH Augsburg


Postingan populer dari blog ini

SEJARAH VESPA DI INDONESIA